Hai.. Blog kali ini saya akan menjelaskan tentang laporan setting buos😁
Laporan Setting Bios
A. Dasar Teori
Basic Input Output System atau sering disebut BIOS merupakan firmware. BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard). Berikut komponen yang dapat di set melalui BIOS: Hard disk , CD-ROM, Floppy disk, RAM, Processor, LAN onboard, Souncard onboard, VGA onboard. Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal BIOS dalam setiap PC.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan BIOS untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan PC.
3. Mengetahui fungsi settingan pada Bios
C. Alat Dan Bahan
Ø CPU
Ø Monitor
Ø Keyboard
D. Langkah – langkah Praktikum
Berikut langakah – langkah untuk mengatur komponen PC pada BIOS.
1. Hubungkan monitor, keyboard, mouse dan peranti lainnya pada PC. Jangan lupa tancapkan kabel power ke port power di belakang PC. Sesudah itu, tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer rakitan Anda. PC segera melakukan prosesbooting.
2. Segeralah menekan tombol [Delete] pada Keyboard untuk masuk ke menu BIOS/CMOS Setup. Anda akan masuk BIOS. Pada workshop ini,motherboard yang kami gunakan menggunakan AwardBIOS. Jadi langkah-langkah berikut ini disusun berdasarkan AwardBIOS. Pengaturan untuk jenis BIOS lainnya kurang lebih sama saja . hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main] [System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard Anda.
Gambar 1.1 pengaturan tanggal dan waktu
1. Hard Disk dan CD Room
Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya serbuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baiks scara manual maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.
Gambar 1.2 Pengenalan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS
Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke sub menu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Kita asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.
Gambar 1.3 Penentuan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS
Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih amanya pilih Auto karena system akan medeteksi secara otomatis device yang terpasang, sedangkan None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.
2. Floppy Disk
Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardisk dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None.
Gambar 1.4 Pengenalan Floppy Disk pada BIOS
3. RAM
RAM hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat diset manual. Untuk mestting masuk ke menu advanced terus pilih Chip Configuration.
Gambar 1.5 Pengaturan RAM pada BIOS
4. Prosesor
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.
Gambar 1.6 Pengaturan Prosesor pada BIOS
4. Lan Onboard dan Sound Onboard
Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memelih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan komponen tersebut. Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced à Chip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound Onboard denagn menu MCP Audio Controller, pilih enabled atau Auto untuk mengatifkan komponen tersebut. Perlu diingat apbila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.
Gambar 1.7 Pengaturan LAN dan Sound onboard pada BIOS
5. VGA Onboard
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.
Gambar 1.8 Pengaturan VGA Onboard pada BIOS
Satu hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced à PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka set dengan Onboard VGA.
Gambar 1.9 Penentuan Jenis VGA lewat BIOS
E. Hasil Praktikum
Komputer yang Booting adalah komputer yang Merek Bios, Phoenik-award work station bios cmos set up utility.
1. Standard Cmos Feature.
Ø IDE Secondary Slave ST 3800 IIA, 80GB (Hard Disk)
Ø IDE Secondary Master Asus CRW-5232A3
Ø Drive A 1,44m, 3,5 in
Ø Memory = 256
Ø Monitor = EGA/VGA = 480 X 640
2. Advenced Bios Features.
Urutan Bootingnya adalah sebagai berikut:
Ø Fist Boot Device = CD Room
Ø Second Boot Device = HDD-0
Ø Thirt Boot Device = Floopy Disk
3. Advanced chipset features
Ø VGA shere memory size = 32 m
F. Kesimpulan
BIOS (Basic Input Output Sistem) digunakan untuk mengatur konfigurasi PC secara software. SKomponen PC yang dapat disetting melalui BIOS merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard. Komponen-komponen yang dapat diset pada BIOS yaitu: Hard Disk dan CD ROOm, Floppy Disk, RAM, Prosessor, LAN Onboard dan Sound Onboard, serta VGA Onboard.serta semua sistem operasi yang ada pada komputer karena bios merupakan gerbang awal untuk memulai operasi.
Pada saat men-set pengaturan pada BIOS harus dilakukan dengan teliti karna ini akan mengakibatkan panggunaan antara hardware yang digunakan dan yang telah diatur secara manual melalui BIOS tidak sesuai. Dalam Men-set BIOS ini antara Hardware yang digunakan dan pengaturan manual Bios harus sesuai.
Komentar
Posting Komentar