Hai.... teman teman kali ini saya akan menjelaskan tentang cara dan bagaimana menjadi orang yang memiliki etika yang baik
Pengertian Estetika
Kata estetika berasal dari kata
Yunani aesthesis yang berarti
perasaan, selera perasaan
atau taste. Dalam prosesnya
Munro mengatakan bahwa
estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama
lewat persepsi indera, tetapi
juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan, seperti asosiasi,
pemahaman, imajinasi, dan
emosi. Ilmu estetika adalah
suatu ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berkaitan
dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang kita sebut keindahan.
Kata estetika berasal dari kata
Yunani aesthesis yang berarti
perasaan, selera perasaan
atau taste. Dalam prosesnya
Munro mengatakan bahwa
estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama
lewat persepsi indera, tetapi
juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan, seperti asosiasi,
pemahaman, imajinasi, dan
emosi. Ilmu estetika adalah
suatu ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berkaitan
dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang kita sebut keindahan.
Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari
obyek, maupun daya impuls
dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya.
Estetika dalam kontek penciptaan menurut John Hosper
merupakan bagian dari filsafat
yang berkaitan dengan proses
penciptaan karya yang indah.
Dari pengertian ini, bila dipahami bahwa estetika adalah
ilmu yang mempelajari kualitas
estetik suatu benda atau karya
dan daya impuls serta pengalaman estetik pencipta maupun penghayat terhadap benda atau karya.
Apa alasan orang ingin mengenal estetika?.
Pertama, karena karya-karya
seni dan desain yang alami
maupun yang buatan begitu
berharga sehingga dipelajari
ciri-ciri khasnya demi karya
seni dan desain itu sendiri.
Kedua, ia mesti berpendapat
bahwa pengalaman estetika
(pengalaman mengenai karya
seni dan desain) itu begitu
berharga baik untuk kelompoknya maupun masing-masing anggotanya sehingga
karya seni dan desain itu mesti
dipelajari
Ketiga, mungkin dikira bahwa
pengalaman ini begitu bernilai
pada dirinya sendiri sehingga
membutuhkan pengujian dan
penelitian mengenai kualitas-kualitas karya seni dan desain
itu.
Dalam berkarya, desainer dalam menciptakan karya desain selalu
memuaskan secara estetik
(psikologi) dirinya dan orang
lain (konsumen). Jadi karya
yang diciptakan oleh desainer
adalah karya yang memenuhi
kebutuhan hidup manusia
secara fisik dan psikologis
(estetik).
Pengertian Estetika
Kata estetika berasal dari kata
Yunani aesthesis yang berarti
perasaan, selera perasaan
atau taste. Dalam prosesnya
Munro mengatakan bahwa
estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama
lewat persepsi indera, tetapi
juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan, seperti asosiasi,
pemahaman, imajinasi, dan
emosi. Ilmu estetika adalah
suatu ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berkaitan
dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang kita sebut keindahan.
Kata estetika berasal dari kata
Yunani aesthesis yang berarti
perasaan, selera perasaan
atau taste. Dalam prosesnya
Munro mengatakan bahwa
estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama
lewat persepsi indera, tetapi
juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan, seperti asosiasi,
pemahaman, imajinasi, dan
emosi. Ilmu estetika adalah
suatu ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berkaitan
dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang kita sebut keindahan.
Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari
obyek, maupun daya impuls
dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya.
Estetika dalam kontek penciptaan menurut John Hosper
merupakan bagian dari filsafat
yang berkaitan dengan proses
penciptaan karya yang indah.
Dari pengertian ini, bila dipahami bahwa estetika adalah
ilmu yang mempelajari kualitas
estetik suatu benda atau karya
dan daya impuls serta pengalaman estetik pencipta maupun penghayat terhadap benda atau karya.
Apa alasan orang ingin mengenal estetika?.
Pertama, karena karya-karya
seni dan desain yang alami
maupun yang buatan begitu
berharga sehingga dipelajari
ciri-ciri khasnya demi karya
seni dan desain itu sendiri.
Kedua, ia mesti berpendapat
bahwa pengalaman estetika
(pengalaman mengenai karya
seni dan desain) itu begitu
berharga baik untuk kelompoknya maupun masing-masing anggotanya sehingga
karya seni dan desain itu mesti
dipelajari
Ketiga, mungkin dikira bahwa
pengalaman ini begitu bernilai
pada dirinya sendiri sehingga
membutuhkan pengujian dan
penelitian mengenai kualitas-kualitas karya seni dan desain
itu.
Dalam berkarya, desainer dalam menciptakan karya desain selalu
memuaskan secara estetik
(psikologi) dirinya dan orang
lain (konsumen). Jadi karya
yang diciptakan oleh desainer
adalah karya yang memenuhi
kebutuhan hidup manusia
secara fisik dan psikologis
(estetik).
B. Estetika dalam Industri 
Grafis Komunikasi 
Kesederhanaan belum tentu 
jelek, tetapi sebaliknya bisa 
jadi menarik. Karya yang menarik tidak harus rumit atau 
mewah. Karya yang rumit 
biasanya datang dari kesederhanaan, tetapi bagaimana 
desainer bisa menampilkan 
suatu karya yang membuat 
orang terheran-heran (punya 
greget). 
Adanya budaya 
dan seni, kita bisa berkarya 
penuh fariasi bernafaskan 
Indonesia ke dalam suatu 
media. Kita tentu mengetahui 
tentang wayang purwa, sebut 
saja tokoh punakawan; Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng). 
Kalau tokoh ini dikemas 
menjadi media dengan tampilan kesederhanaan dengan 
fungsi yang beda maka akan 
kelihatan lain. 
Ide kadang munculnya dari 
pengalaman atau kejadian 
kehidupan sehari-hari. Dari 
permasalahan itulah, desainer 
mencoba mengangkat dan 
mengerjakan semaksimal 
mungkin menjadi karya besar 
yang menarik. Sebaik apapun 
karya grafis komunikasi bila 
tidak bisa dipahami atau tidak 
sampai ke sasaran, maka 
media tersebut dikatakan tidak 
bnerhasil. Maka media grafis 
komunikasi tujuan utama adalah mengkomunikasikan informasi ke pada masyarakat 
(audien) dengan cara pendekatan visualisasi budaya. 
Penggabungan estetika dengan teknologi dalam industri 
grafis komunikasi merupakan 
suatu yang kompleks dan 
mengarah pada perkembangan penggayaan tertentu berdasarkan kebutuhan praktis. 
Maka dari itu kualitas estetik 
yang ditampilkan merupakan 
kerja sama berbagai pihak 
untuk menentukan sesuatu 
yang dianggap sesuai, mengundang minat beli, mengandung roh budaya serta dinamis 
menghadapi berbagai kondisi 
perkembangan lingukungan.
Bagi seorang desainer grafis 
bekerja di industri merupakan 
organisasi yang komplek, yaitu 
satu unit dengan unit yang 
lainnya saling mengisi dan 
saling berperan, untuk ikut 
campur menentukan estetik 
desain. Seorang desainer grafis harus bekerja sama dengan 
bagian pemasaran, keuangan, 
produksi, teknisi, dan bagian 
lain. Tugas masing-masing 
bagian tersebut menurut Kotler 
adalah sebagai berikut: 
1. Bagian pemasaran bertugas merencanakan dan memasarkan produk-produk yang 
akanh dipasarkan, karena 
bagian pemasaran merupakan 
unit kerja industri yang paling 
banyak tahu tentang desain 
yang diminati konsumen. Karena itulah bagian pemasaran 
adalah mengumpulkan data 
tentang selera pasar yang layak jual.
2. Bagian keuangan bertugas 
menentukan anggaran produksi, yang fleksibel sesuai 
kebutuhan dan penetapan 
harga produk desain berdasarkan pasar yang dibantu 
dengan bagian pemasaran. 
3. Bagian produksi bertugas 
merencanakan efektifitas dan 
efisiensi produk. 
4. Bagian teknisi bertugas 
memacu produksi dan merekayasa teknologi agar dapat 
memproduksi lebih cepat 
dengan biaya lebih ringan.
> Desainer adalah seorang perencana produk desain, namun ia bekerjasama dengan 
pelaksana unit kerja jika ia 
tidak dapat bekerjasama ia 
tidak akan mendapatkan hasil 
yang dikehendaki. Desainer 
tidak dapat bekerja sendiri bila 
desain yang ciptaannya ingin 
diterima masyarakat. 
C. Gagasan dalam Rekayasa Estetik Grafis Komunikasi 
Rekayasa estetik dalam grafis 
komunikasi adalah teknik pengungkapan estetika terapan 
melalui proses belajar dan 
proses kreatif. Dalam pelaksanaannya rekayasa estetik 
melalui proses panjang mulai 
dari tahap desain pada proses 
pengerjaannya sampai produk 
jadi. 
•John Wistrand berpendapat 
bahwa desain harus merupakan desain keseluruhan 
yang melihat pada proyek atau 
produk dan mencoba menganalisanya sepenuhnya. 
Ada beberapa tema yang 
disesuaikan dengan fungsi 
desain, antara lain: 
1. Rasional 
Media yang mengarah ke 
rasional yang berfokus pada 
praktek, fungsi, atau kebutuhan masyarakat, akan memberikan tekanan atau manfaat 
baginya untuk menerima berita 
yang diinformasikan / dikomunikasikan.
2. Humor atau jenaka 
Penampilan humor atau jenaka merupakan strategi mencapai sasaran komunikasi grafis 
komunikasi untuk memicu 
perhatian terhadap yang dikomunikasikan. Dari survei yang 
dilakukan oleh eksekutif iklan 
menunjukkan bahwa penggunaan humor akan efektif untuk 
menarik perhatian dan menciptakan kesadaran orang 
yang melihatnya.
3. Rasa takut 
Rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki 
motivasi. Ada dua hal yang 
dituju: 
x Pertama, mengindentifikasi 
konsekuensi negatif jika 
menggunakan produk. 
x Kedua, mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap 
perilaku yang tidak aman, 
misalnya minum-minuman 
keras, merokok, menilpon 
sambil nyetir mobil, merusak 
lingkungan, dan sebagainya. 
4. Patriotik 
Tampilan visual patriotik (hero) 
kadang dihadirkan untuk menambah rasa kepercayaan 
masyarakat terhadap berita 
yang diinformasikan / dikomunikasikan. 
5. Kesalahan 
Seseorang suatu saat kadang 
melakukan kesalahan dalam 
hidupnya, seperti menyimpang 
dari nilai aturan yang ada. 
Tujuan media yang bersifat 
kesalahan ini agar audience 
(masyarakat) yang melihatnya/ 
membacanya bisa memperbaiki adegan/ berita kesalahan 
yang diinformasikan/dikomunikasikan. Misalkan seorang ibu 
me-nggoreng (menuangkan) 
krupuk sebelum minyak gorengnya mendidih. 
6. Kaidah 
Kaidah biasanya hubungannya 
dengan aturan-aturan yang 
tidak menyinggung suku, adatistiadat, ras, dan agama 
(SARA). 
7. Simbol 
Simbol adalah tanda yang 
mempunyai hubungan dengan 
obyek yang mempunyai peraturan yang sifatnya umum. 
Simbol merupakan jembatan 
menginterpetasikan (mengartikan) suatu obyek kepada 
orang lain sesuai dengan 
pengalamannya. 
8. Pengandaian 
Pengandaian merupakan harapan atau angan-angan ke 
depan sebuah tujuan. Pengandaian merupakan sebuah 
impian yang seakanakan menjadi kenyataan. Tampilnya 
media informasi / komunikasi 
dengan tema “pengandaian” 
membidik sebagian masyarakat yang mempunyai harapan 
besar setelah mengikuti dan 
menanggapi terhadap pesan 
yang disampaikan. 
9. Emosional 
Emosional sangat berhubungan dengan faktor psikologis 
yang dapat mempengaruhi 
penghayat (masyarakat). Sebagian masyarakat tertarik 
pada berita yang diinformasikan/dikomunikasikan melaui 
pendekatan emosional dengan 
perasaan si penghayat yang 
mengesampingkan akribut dari 
lembaga yang menginformasikan. 
Tugas seorang desainer grafis 
tidak hanya menciptakan proyek atau produk untuk yang 
berguna, tetapi juga menciptakan desain yang bagus, 
mencerminkan sesuatu yang 
baru dan berkepribadian. Seorang desainer grafis dikatakan 
berhasil bila mempunyai beberapa karakter tertentu yaitu; 
x Mempunyai kecakapan teknis. 
x Mengerti akan sifat bahan 
x Mengerti akan kebutuhan 
orang banyak 
x Selalu ingin tahu 
x Ketajaman melihat 
x Inisiatif 
x Senang dan cakap 
x Kepercayaan 
x Kejujuran 
x Memperhatikan resiko dan 
mempertanggungjawabkan 
karyanya 
x Mengumpulkan data 
x Tekun dan mengerti maksud tujuannya. 
Ada beberapa hal yang perlu 
diperhatikan dalam perencanaan desain, antara lain: 
x Syarat-syarat yang ditentukan dalam penyatuan (desainer, pemasaran, dan 
produksi) 
x Kecocokan adanya prinsip 
ilmu pengetahuan dengan 
teknik komputer dan mesin 
produksi 
x Sesuai dengan lingkungan 
(masyarakat setempat) 
x Kecocokan sifat desain dari 
satu bagian dengan bagian 
lain 
x Kemungkinan desain dan 
cara pemecahannya. 
D. Penekanan Penguasaan dalam Grafis Komunikasi 
Dalam proses grafis komunikasi lebih menekankan penguasaan pengetahuan khusus, seperti estetika konsep, 
estetika pelaksanaan, dan 
estetika teknologi, yang kesemuanya merupakan proses 
berlanjut dari awal hingga 
terciptanya produk desain. 
1. Estetika Konsep 
Estetika konsep adalah kualitas estetik yang lahir karena 
adanya penggabungan antara 
berbagai batasan atau alternative dan criteria perencanaan. Estetika ini dapat dicurahkan di atas kertas gambar, 
model, mock-up, maket, prototype atau deskripsi proyek 
desain. 
2. Estetika Pelaksanaan 
Estetika Pelaksanaan adalah 
kualitas estetik yang berada 
pada pada pelaksanaan estetika konsep. Dalam pelaksanaan belum tentu seratus 
persen sama dengan konsep 
yang telah ditentukan, maka 
dalam hal ini perlu perubahanperubahan dengan pertimbangan khusus yang tidak bisa 
terikat dalam konsep, seperti 
skala, cara pelaksanaan, material, dan sebagainya. 
3. Estetika Teknologi 
Estetika Teknologi adalah kualitas estetik yang diciptakan
melalui proses teknologi yang 
menekankan pada pelaksanaan jalannya teknologi (mesin). 
Jadu merupakan prosedur 
pelaksanaan desain dari konsep yang telah ada diproses 
melalui mekanik/mesin. Disinilah peran teknologi dapat 
menentukan bisa atau tidaknya suatu estetika konsep 
diproses. Maka dari itulah 
seorang desainer industri setidak-tidaknya mengetahui dan 
memahami prosedur teknologi 
(mesin). 
E. Nirmana dalam Grafis 
Komunikasi 
Nirmana dalam desain merupakan strategi atau langkahlangkah yang harus dilakukan 
dalam penciptaan desan grafis 
agar menghasilkan karya yang 
mempunyai rasa estetik tinggi. 
1. Kesatuan 
Kesatuan merupakan suatu 
cara untuk menggabungkan 
dan menyatukan unsur-unsur 
visual yang ditata sesuai dengan konsep ide pencipta 
dalam desain menjadi bentuk 
media grafis. Antara unsurunsur tersendiri yang kesemuanya akan membentuk 
wujud sarana informasi visual 
yang menjadi kesan satu 
kesatuan. 
2. Keteraturan 
Keteraturan unsur-unsur visual 
yang ditata sehingga menjadi 
tertata dalam satu bentuk media grafis. Teraturnya tatanan 
unsur visual akan membuahkan kesan pandangan yang 
bulat dan optimal. 
3. Keragaman 
Unsur-unsur yang ditata agar 
tampak lebih bermakna, tidak 
hambar, dan tidak membosankan. Secara keseluruhan, 
obyek yang ditampilkan saling 
dukung dan saling ngait yang 
menguntungkan. 
4. Komunikatif 
Segi komunikatif pada grafis 
komunikasi harus sangat diperhatikan. Bila karya kurang 
komunikatif, berarti karya 
tersebut tidak berhasil, atau 
sesuatu yang diinformasikan 
kepada kalayak / masyarakat 
(audience) tidak akan sampai. 
Agar grafis komunikasi bisa 
sampai ke kalayak, maka 
harus memperhatikan segmen 
yang dibidik sebagai sasaran.
Semoga bermanfaat ya teman tenan jangan lupa like,komen,and follow😁
Semoga bermanfaat ya teman tenan jangan lupa like,komen,and follow😁
Komentar
Posting Komentar